Setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah madrasah. Pernyataan tersebut saya yakini. Siapapun di antara kita pasti ada ilmunya. Begitu pula tempat, pasti ada pembelajaran di dalamnya.

Alhamdulillah, dua hari lalu bertemu dengan Bapak Wagub Kalimantan Timur, Bapak H. Hadi Mulyadi S. Si, M. Si., sekaligus pembina Gerakan Ayo Menulis (Geram) Kalimantan Timur dalam Launching 110 Buku di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Buku tersebut merupakan karya guru-guru Kalimantan Timur dan sekitarnya. Launching tersebut sempat terjeda beberapa kali, berhubung pasca workshop, terjadi pandemi.

Ada beberapa hal yang beliau sampaikan dalam sambutannya terkait dunia kepenulisan. Mau tahu saja atau mau tahu banget? Ayo dijawab dulu!

Nah berikut ini, lima elemen penting menulis ala Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak  H. Hadi Mulyadi, S. Si, M .Si.,  di hadapan 110  penulis yang tergabung dalam Gerakan Ayo Menulis (Geram) Kalimantan Timur dan puluhan peserta lainnya.

Pertama, visi

Seorang penulis harus memiliki visi kepenulisan. Untuk apa menulis? Mengapa harus menulis? Visi tersebut tentu akan menggerakkan penulis untuk terus berkarya tanpa jeda. Visi juga akan memberikan motivasi bagi penulis untuk menuntaskan naskahnya. Dengan visi yang kuat dan jelas, maka menulis akan menjadi kebutuhan primer kita dalam bidang profesi masing-masing.

Kedua, diksi

Mengapa tulisan harus memerhatikan diksi yang baik? Agar tulisan tersebut nyaman untuk dibaca. Nah, bagaimana agar nyaman dibaca? Penulis harus banyak membaca. Seorang penulis harus memiliki kemampuan memilih dan memilah diksi yang tepat dalam tulisannya.

Hal tersebut dapat diasah dengan banyak membaca. Membaca buku apa saja yang diminati. Dengan melakukan hal tersebut secara rutin, maka akan menambah jumlah diksi yang penulis kuasai. Hal tersebut tentu akan mendukung keterampilan Anda menuangkan gagasan dengan apik.

Ketiga, situasi

Situasi menjadi aspek penting dalam kepenulisan. Banyak buku menjadi best seller, karena kejelian memanfaatkan situasi. Situasi menjadi kondisi yang tidak dapat dikendalikan. Namun, situasi dapat menjadi momentum menyajikan tulisan. Beberapa buku menjadi menjadi best seller di masa pandemi, di antaranya The Virus, Kita Mengalahkan Demam Berdarah & Virus Zika, Virus Mematika Ebola, 2019_Ncov: Jangan Takut Virus Corona, dan Antipanik! Buku Panduan Virus Corona. 

Keempat, seni/sastra

Tulisan yang menarik tak akan pernah terlepas dari seni/sastra. Kemampuan seni/sastra yang dimiliki seorang penulis tentu akan menambah value dari tulisan yang disajikan. Kita bisa memastikan sajian tulisan tidak kaku dan dijamin indah, ringan, enak dibaca, dan menyentuh pastinya. Selain itu seni/sastra memberikan efek hiburan bagi pembaca. Hal itulah yang selalu dirindukan pembaca. Bukankah demikian?

Kelima, berasal dari hati

Tulisan terbaik berasal dari hati yang tulus. Tulisan-tulisan yang diungkapkan melalui hati tentu juga akan menyentuh hati. Seorang pembaca akan tersentuh dan terinspirasi dari tulisan yang kita sajikan. Bahkan pembaca bisa langsung action, mempraktikkan hal-hal yang kita sajikan dalam tulisan. Hal ini dapat Anda lakukan ketika membaca Buku 7 Keajaiban Rezeki karya Mas Ippho Santosa atau buku-buku action lainnya.

Selamat Mempraktikannya!

Jika Dianggap Bermanfaat, Jangan Lupa Dibagikan, agar Mereka juga Mendapatkan Manfaat yang Sama.

 

Leave a Reply