Di era sekarang ini, menulis tidak hanya dilakukan orang-orang tertentu saja. Semuanya bisa menjadi penulis sesuai dengan bidang masing-masing. Seorang pengusaha bisa membagikan pengalamannya membesarkan bisnisnya. Seorang karyawan bisa berbagi bidang keahlian yang digeluti. Seorang guru bisa berbagi praktik baik dalam proses pembelajaran. Mahasiswa bisa berbagi strategi/tips mendapatkan beasiswa dan sebagainya.

Gambaran terus menunjukkan bahwa menulis bukan lagi kebutuhan sekunder, tetapi menjadi kebutuhan primier. Semua pengalaman positif kita, wajib dibagikan kepada orang lain. Bukankah sebaik-baik manusia, yang bermanfaat kepada sesamanya?

Mengapa Anda harus menulis? Simak tiga alasan berikut ini!

Pertama, kita bisa LEBIH LELUASA BERBAGI

Saya yakin, setiap orang memiliki DNA untuk berbagi. Berbagi itu tidak selalu dalam bentuk materi. Justru berbagi ilmu, cerita, dan pengalamanlah yang jauh lebih menginspirasi. Bisa Anda bayangkan, di luar sana ada seorang anak manusia yang hidupnya berubah karena membaca buku Anda. Yang mungkin bahkan kamu tidak tahu namanya. Tapi kisah dan pengalaman hidup Anda bisa mengubahnya.

Saat itulah kebahagian sejati akan meresap dalam diri. Lebih dari itu, ilmu bermanfaat akan dikonversi menjadi amal ibadah. Trust me!

Kedua, kita akan HIDUP SELAMANYA!

Oke, katakanlah semua bisnis bisa Anda wariskan ke anak cucu. Anda sudah membangun bisnis ini untuk masa depan mereka. Setelah Anda meninggal nanti, apa ada jaminan bahwa yang sudah kamu bangun akan bertahan selamanya? Bermanfaat sampai keturunan Anda yang keberapa?

Setiap kali saya mengadakan training atau workshop, saya selalu melakukan penelitian kecil-kecilan. Pertanyaannya sederhana,

“Yang hafal nama kakek dan neneknya silahkan angkat tangan.”

Believe It or not, dari 10 orang rata-rata hanya 3 orang yang mengangkat tangannya. Artinya apa? Kakek dan Neneknya tidak cukup “penting” untuk diingat oleh cucunya.

Beda halnya jika menuliskan kisah hidup Anda, dan cucu Anda kelak akan membacanya. Haqul yakin mereka pasti bangga menjadi keturunan Anda, karena ketika kamu menulis buku, jasad Anda boleh saja mati. Namun, tidak dengan karya Anda.

Ketiga, dunia akan mengenal bisnis kita

Saya lebih suka jika bagian ini menjadi bonus jika para pengusaha menuliskan bukunya. Ini akan berdampak pada pengembangan bisnis. Siapa dari kamu yang mengenal Ayam Bakar Masmono atau Pecel Lele Lela? Bisnis kuliner yang sudah menggurita di nusantara. Mas Mono nya bisa jadi belum menginjak kota yang akan dia bangun cabangnya. Namun karyanyalah yang mendahuluinya dan mengenalkan bisnisnya ke lebih banyak orang. So, buku ini saya bisa bilang lebih efektif dibandingkan iklan untuk kasus ini. Dan pastinya, budgetnya jauh lebih terjangkau dengan dampak yang lebih dahsyat!

Salam Berkarya Berdaya!

Leave a Reply